Baru-baru ini ramai informasi soal alat tes swab bekas yang digunakan lagi untuk orang lain. Pada praktiknya alat tersebut dicuci ulang untuk digunakan kembali dalam pemeriksaan swab.
Hal itu tentu membuat banyak masyarakat khawatir. Lalu, bagaimana cara mengidentifikasi penggunaan alat swab yang memang masih baru dan bagaimana cara penggunaan alat swab yang baik dan benar?
Berikut cara mengidentifikasi penggunaan alat swab antigen maupun PCR serta prosedur yang baik dan aman:
1. Lakukan pemeriksaan swab antigen maupun PCR di fasilitas layanan kesehatan terpercaya, memiliki fasilitas laboratorium kesehatan terstandarisasi, tenaga terlatih dan memiliki Dokter Spesialis Patologi Klinik sebagai penanggung jawab hasil pemeriksaan.
2. Memastikan alat yang digunakan memang benar-benar baru :
3. Pastikan merek alat yang digunakan merupakan alat yang direkomendasikan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS PatKLIn) dan memiliki Nomor Izin Edar (NIE). Waspada dengan penawaran harga pemeriksaan yang terlalu murah.
4. Pastikan petugas melakukan identifikasi identitas anda dengan baik dan benar sehingga tidak terjadi kesalahan dalam penerbitan hasil pemeriksaan.
5. Dalam upaya pencegahan penularan dan kontaminasi, pastikan petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) dan melaksanakan prosedur pemeriksaan serta tempat pelaksanaan pemeriksaan sesuai standar.
Penggunaan alat swab harus dilakukan oleh tenaga terlatih dari laboratorium yang terstandar. Terdapat teknik dan perlakuan khusus mulai saat persiapan, pemeriksaan, hingga pengelolaan limbah infeksius. Penggunaan alat swab yang tidak tepat dapat menimbulkan komplikasi berbahaya termasuk perdarahan hidung.
Sumber : Tim Covid-19 RSBAM